Tampilkan postingan dengan label needs. Tampilkan semua postingan

Apache camp & Cafe Sawah


Belakang ini, lagi marak-maraknya photographer dadakan. Lagi banyak-banyaknya yg suka berfoto-foto, lomba majang foto terbagusnya di instagram. Aku ngga mau ketinggalan dong. Jadi aku juga ikutan hunting tempat foto yg lagi hits sekarang, kalau kata anak jaman sekarang (emang aku anak jaman kapan?) sih #explore hidden paradise.

Nah weekend kemaren aku, mama, kakak, adek dan someone ke dua tempat yg lagi kekinian banget nih. Nama tempat yg pertama Apache Camp dan yg kedua namanya Cafe Sawah. 
Udah planning dari beberapa hari kemaren sih, biar semua pada mengosongkan jadwal gitu. Kita kesana pagi-pagi takut ujan sih ceritanya. Jadi jam 7 pagi udah pada siap-siap dan dandan, tapi tetep aja yaa berangkatnya jam 10 (namanya juga cewe siap-siapnya mah lamaa bangeet).

Di jalan nih pada belum sarapan kan, tadinya sih mau sarapan dulu tapi kata mama "ntaran aja abis foto-foto dulu, kalau makan sekarang ntar makeup nya udah pada luntur". Yup, mama adalah orang penggerak adanya weekend hunting foto ini. Mama juga mau eksis dong yaa. Jadilah kita cuman mampir minimarket buat beli roti aja

Sekitar 30 menitan lagi, sampailah kita di tempat pertama "Apache Camp". Kata bapaknya sih sebenernya ini mau dibuat semacam villa gitu, jadi ini masih tahap proses pembangunan. Dan yaa emang bener disana ada beberapa bapak-bapak yg lagi motong-motong kayu gitu. Nah mama jadi sasaran promosinya si bapak ini deh. Mama ditunjukin isi tent-nya, dijelasin harga-harganya per malem berapa, dijelasin tempat-tempatnya, dll.

Tapi emang bener sih tempatnya itu sejuk banget, pemandangan masih berasa hutan, pohon-pohon semua, rerumputan dan fotonya udah kyk tumblr-tumblr. Begitu dateng kita udah langsung ambil pose dong, udah pada foto-foto sana sini. 





Puas berfoto-foto kita pindah tempat dan karna emang lagi hujan juga. Kita ke Cafe Sawah namanya, tempatnya agak nyempil sih, karna kan emang di tengah sawah gitu. Jalannya juga cuma bisa lewat maksimal satu mobil, jadi kalau ada mobil dari lawan arah mesti gantian. Judulnya sih 'cafe' ya, tempatnya aja mungkin yaa yg bisa dibilang cafe, tapi coffee shop nya bisa lebih dibilang warung kali yaa. Alhasil, kita kesana cuman buat foto dan ngga pesen sama sekali hahaha

Ternyata ada benarnya jalan-jalan explore sana-sini itu bisa bikin refresh your mind. Apalagi kalau sama orang-orang yg berarti di hidup kalian. Dari sini fer bisa simpulakan satu hal, boleh mengabadikan moment tapi tidak semua waktunya dihabiskan untuk itu, nikmatilah momentnya, moment tidak datang dua kali. See you!




xoxo,



your worst nightmare

Dan tiba-tiba kau datang


Dear diary,

Dan tiba-tiba kau datang

Setelah lulus sekolah menengah atas, fer melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Sayangnya, fer tidak benar-benar belajar dengan serius dan juga kurang doa. Fer terlalu terlena dan teralihkan dunianya oleh seseorang di masa lalu. Hingga lupa untuk meneruskan bermimpi. Saat di SMA, fer terlalu asik dengan kehidupan di SMA yg memang benar kata orang, saat itu adalah saat-saat yg menyenangkan, indah, penuh haru biru, penuh suka cita duka, beberapa kenakalan, kejahilan, pertemanan erat, kisah kasihnya yg membuat melayang-layang dan hal-hal sulit terlupakan lainnya. Sehingga begitu ujian masuk universitas sudah di depan mata, barulah fer tersadar, tapi sudah sangat terlambat. Yup! bisa ditebak, fer tidak bisa masuk jurusan yg sudah diimpikan. Tetapi, Allah Maha Pengampun, fer masih diterima di universitas ternama walau hanya di diploma nya. Fer masih bersyukur, Alhamdulilah.

Begitu memasuki kehidupan perkuliahan -yg memang benar kata orang kalau sangat berbeda dari kehidupan sekolah-, fer banyak tidak tau-nya tentang mata kuliah di semester 1, jadi yaa sering mengerjakan tugas bareng temen-temen.


someone who make me have fallen into that feeling again

Dan, one of them memandang fer berbeda. Setiap bertemu fer selalu dibilang beda dari kebanyak teman perempuannya. Disaat yg lain suka menikmati milkshake, fer lebih suka STMJ (Susu Telor Madu Jahe) dan kopi. Disaat yg lain lebih memilih mendengarkan lagu-lagu oppa-oppa Korea, saat itu fer sedang senang menikmati lagu-lagu bergenre ska, yg memang notabene enak untuk didengarkan saat mengerjakan sesuatu pekerjaan -untuk pembangkit semangat-. Disaat yg lain lebih suka hangout di mall, fer lebih memilih untuk menghabiskan waktu di tempat gym -yg kebetulan dia sedang ingin hidup sehat untuk mengimbangi aktivitas merokoknya-. Dan begitu banyak kebiasaan fer yg dilihatnya berbeda dan padahal fer menganggap apa yg fer kerjakan adalah hal yg sangat wajar.


Kopi memang pahit tapi selalu bisa dinikmati

Kebetulan, memang sudah passionnya untuk masuk di jurusan ini jadi dia bisa dibilang 'bisa'  disini. Jadi banyak teman-teman yg suka minta tolong ke dia, termasuk fer. Mulailah ke-intensif-an kita untuk bertemu, mulai dari sekedar minta tolong kerjakan tugas, sharing kesukaan dan hobi, minta temani gym, minta temani makan, minta antar jemput, hingga sering jalan bareng.

Dari situ fer sedikit lebih mengenal dia. Pelan-pelan fer merasa ada rasa nyaman disana. Yup! akhirnya kita pun memutuskan untuk berkomitmen. Di awal-awal fer hanya merasa nyaman saja. Lama-lama mulailah keluar beberapa sifatnya yg lain dan fer bisa menerima itu semua. Fer bisa menerima walau dia berbeda dengan apa yg diimpikan fer. Berwajah manis, sedikit berlesung pipit, berkulit sawo matang (identik orang Jawa), bersikap ramah, humoris, easy going, berlogat medok-nya yg justru buat fer jadi suka dengan apa-apa yg ada di dalam dirinya itu. Yg membuat fer sadar kalau sayang itu tidak bisa ditentukan, tidak bisa dilihat dari fisik, tidak bisa diungkapkan, tidak bisa hanya dengan kata. 

Sadar kalau pacar impian itu tidak melulu yg berwajah ganteng -cukup enak dipandang dan rapih-, berkulit putih -yg penting bersih dan sehat-, pintar -yg penting satu visi misi dan bisa diajak ngobrol serius-, cool dan keren -yg penting bisa membuat nyaman dengan candaannya dan bisa membawa suasana-.



Mulailah fer sadar kalau rasa ini sudah bukan hanya rasa sekedar nyaman, rasa dimana dulu pernah ada dan justru terkhianati yg menjadi trauma. Walau mungkin dia bahkan tidak tau kalau fer menyimpan rasa yg sebegitu dalamnya, karna memang fer bahkan dia tidak pernah saling mengungkapkan, cukup memendam dan didoakan. Semoga untuk yg kali ini bisa dijaganya hingga nanti, hingga kita berjumpa lagi di kehidupan selanjutnya, di kehidupan yg lebih tinggi, kehidupan yg lebih lama dan nyata di surga nanti. Aamiin





xoxo,



your worst nightmare