Nobody's Favorite Person


Dear diary,

Do you ever feel like no ones is your truly bestfriend? At least, they consider you as their bestfriend?
Yes, I do.
I'm nobody's favorite person. I'm the last choice. I'm the one who not invited.

I'm nobody's first priority.
I'm just their filler friend.
They even better without me in.
If i never initiate a conversation or ask my friends if they want to go somewhere, i'll never see them. Cause no one even remember me as their bestfriend, just being their filler-friend.
Yes, I am.
 And no one even care if i'm disappearing.
And no one cares.
And no one's "go-to-person" to ask me go out or just chilling with them or to be their walking-diary or at least being their wreak and having some good stuff to do
Always be the third wheel to every pair.
Being the last choice of your friendship. It sucks.
And i'm start to hating myself.


And you're just couldn't more agree with those quotes, which represent your feeling more than you can tell.
And realizing that you're have no friend.




xoxo,



your nightmare


Benciku


Dear diary,


Aku sangat sayang padamu, sangat.

Tapi bukan berarti kau sempurna.
Kau juga banyak kurangnya, seperti manusia lainnya.
Sama juga denganku.

Tapi aku sebisa mungkin memaklumi itu.
Aku hanya membantu mengingatkan,
Kalau-kalau kau lupa tujuan kau hidup disini.
Begitupun kau, juga sering mengingatkan aku.
Begitulah kita.

Kadang, aku juga marah.
Kau juga.
Kadang, kita bertengkar.
Lalu tertawa.

Kadang, aku benci.
Mungkin karena khawatir.
Aku khawatir untuk kesehatanmu.
Kau sering batuk, mungkin karena merokok.
Aku hanya mengingatkan.

Aku khawatir untuk keselamatanmu.
Kau sering berpergian jauh naik motor.
Orang bilang itu touring.
Orang bilang, mereka yang touring itu ugal-ugalan.
Tapi tidak menurutmu.
Menurutmu kau touring dengan aman.
Aku coba percaya.
Tapi tetap, aku khawatir.
Dan aku benci.

Aku khawatir untuk keuanganmu.
Kau sering menghabiskan uangmu untuk sesuatu yang menurutku kurang penting.
Dan kau senang diawalnya.
Lalu, diakhirnya kau bingung.
Kemana pergi semua uang?
Aku khawatir.

Aku khawatir untuk masa depanmu.
Kau sering menunda pekerjaan.
Kau sering bilang malas.
Kau sering bilang nanti saja.
Kau sering bilang ah gampang, bisa nanti.
Yang pada akhirnya banyak yang tidak kau kerjakan.
Banyak yang ketinggalan.
Kalau begitu terus, mau sampai kapan malas?
Kapan untuk bisa lebih produktif?

Aku sering marah untuk itu.
Aku sering sok menggurui untuk itu.
Aku sering mengomel untuk itu.
Aku sering buat kau kesal dengar omelanku.

Bukan apa.
Tapi aku khawatir.
Dan aku benci itu.
Karena hanya itu yang bisa aku lakukan.

Semoga kau sadar.
Bukan tidak mau menerima kekurangan.
Tapi itu bukanlah kekurangan.
Itu sifat yang seharusnya bisa diubah.
Menjadi lebih baik.


xoxo,



Your worst nightmare

Bukan Rindu, Hanya Ingat


Dear diary,

Beberapa waktu lalu, orang-orang lagi banyak mengagumi sosok Dilan dari novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 karya Ayah Pidi Baiq ini, banyak yang merekomendasikan novel ini ke aku, tapi akunya lagi kurang semangat untuk membaca hahaha. Nah beberapa hari kemarin baru sempat baca novel yang quotes nya banyak dijadikan caption di instagram atau jadi status di sosial media. Ah, jadi penasaran!

Sambil diiringi lagu-lagu dari Banda Neira yang pas banget sama suasana novel yang menggambarkan Kota Bandung tahun itu hehe, kan jadi kebawa perasaan yaa.
Dibaca-baca terus. Ah, Dilan! Memang iya, Dilannya bikin baper! Sikap-sikap natural dan pemikirannya terhadap dunia ini yang cenderung berbeda dari orang kebanyakan yang buat aku jadi, Dilan aku rindu! hahahaha

Dan jadi mengingatkanku pada seseorang, hehe.
Tapi tidak seperti Dilan yang terlihat sangat baik padahal nakal dan tidak nakal padahal nakal. Gimana yaa? Nakalnya itu berbeda, nakalnya berprinsip mungkin. Dari pandanganku saja hehe
Jadi ingat seseorang, kakak tingkat jaman SMA. 
Aku dulu suka kagum sama orangnya. Di sekolah dulu dipandang nakal memang, padahal aslinya -dari yang aku lihat dan sudut pandangku- orangnya pekerja keras dan menghargai perempuan
Sama seperti Dilan, dia punya geng motor, dia suka nongkrong di warung dekat sekolah, dia suka bolos juga, tapi tidak takut kalau dia benar, tidak takut mengaku salah kalau salah dan tidak sok jagoan, dan good looking (putih bersih, tidak terlalu tinggi, tapi cukup, rambut panjang sebahu, alisnya bisa dikatakan tebal dan mandiri). Kagumlah aku ini hehe. Kagum saja yaa, bukan berarti sayang apalagi cinta.

Sedangkan akunya dulu, justru kepincut sama anak buahnya hehe. Dilan dan Milea juga mengingatkanku sama kisah SMA ku hehe.
Hanya mengingatkan, bukan berarti rindu apalagi ingin kembali ke masa itu ya.
Hanya ingat.
Dulu pernah ada seorang teman yang suruh aku baca novel karya Pidi Baiq itu, katanya kalau dilihat kisahnya mirip sama aku dan dia dulu. Ya karena aku dulu menganggap ah palingan apasih gitu. Begitu dibaca ternyata iya, jadi ingat hehe. Ingat, cuma ingat!

Iya, anaknya juga geng motor, tapi bukan panglima tempur yaa. Kalau jaman aku SMA sih, geng motornya tidak ada jabatan-jabatan resminya itu, hanya siapa yang paling tatak (tatak maksudnya paling berani). Anaknya juga suka berteman dengan siapa saja, siapa saja yang bisa diajak berteman dan mau berteman. 
Kalau Dilan dan teman-temannya suka nongkrongnya di warung Bi Eem, kalau dia dan teman-temannya suka nongkrong di wp, warungnya dekat dengan sekolah, warungnya kecil saja, tapi ibuk (orang-orang di wp manggilnya ibuk) dengan buka warung begitu saja sudah bisa naik haji loh! Oh iya, kalau kunci wp nya ini sering dibawa sama orang-orang yang suka nongkrong disitu gantian, termasuk dia juga sering bawa kunci ini. Dulu sih cukup sering ke warung ini, yaaa mau ngapain lagi kalau ngga sama dengan apa yang dilakuin Milea di novel. Ya sekedar ikut nongkrong dan ngobrol-ngobrol disana atau cuma mau nunggu dia atau juga cuma mau cari-cari dia hehe.
Tapi disana memang betul bisa ketemu orang dengan berbagai macam sifat dan karakternya masing-masing yang unik-unik, Kebanyakan sangat loyal, easy going, tidak gampang sakit hati dan punya cara bercanda dan mencari senang yang berbeda. Memang seru!

Dan benar apa yang diceritakan dan dirasakan Dilan di bukunya yang ketiga, kalau anak-anak yang dianggap nakal ini padahal anak-anak yang sangat loyal dan menjunjung tinggi pertemanan hehe, yaa kalaupun tidak, setidaknya itu yang aku rasakan dan aku lihat hehe.
Apalagi yaa? Seperti berantem dengan temannya karena sedang ngobrol dengan aku, juga pernah dia lakukan hehe.
Banyak juga mungkin kemiripan yang lainnya. Tapi mungkin itu yang lebih banyak mengingatkan aku ke dia.
Balik lagi ke kata Dilan "dan kemudian tetap saja semuanya adalah sejarah" dan kita harus menghargai sejarah, tanpa ada sejarah tidak ada kita di masa dan keadaan yang sekarang ini.

Dan sekarang, masih sama dengan Milea, aku juga sudah menemuka seseorang yang baik, yang menenangkan, yang menyenangkan, yang mengayomi dan yang pasti kusayang! hehe. Mungkin ada bedanya dengan cerita Milea, kalau dia masih ada rindu untuk Dilan, kalau aku tidak. Aku sudah berdamai dengan perasaanku sendiri, perasaan yang dulu mungkin pernah ada buatnya. Aku sudah merelakannya.

Mungkin ucapan terimakasih untuknya, karena sudah memberikan masa-masa bahagia menurutku di waktu itu dan sudah mau memberikan waktu juga tenaganya saat itu. Maaf juga kalau aku sudah pernah merepotkan. Terimakasih sudah mau direpotkan, cil!

xoxo,



your worst nightmare

Kopi Ini Manis


Dear diary,


Kopi,
Banyak yang bilang kopi itu pahit
Tapi nyatanya walau kopi itu pahit,
Tetap banyak penggemarnya
Tetap bisa dinikmati
Selalu bisa menenangkan

Aromanya,
Membuat hati dan pikiran tentram
Selalu punya cerita disetiap tegukannya

Menyatukan yang sempat terpisah
Membuat suasana menjadi hangat
Dinikmati pelan
Sungguh nikmat

Membuat betah yang bersamanya
Harus ada disetiap pagi dan sorenya

Selalu mengingatkanku akan sosokmu
Yang menjadi penggemar minuman ini
Yang hitam manis
Yang selalu membuat nyaman
Yang memberi rasa tentram
Yang selalu tahu cara tersenyum
Yang tahu cara membahagiakan

Kopi,
Selalu terkesan kuat tapi lembut didalam bagi penikmatnya
Kopi memang pahit, tapi selalu ada cara untuk menikmati
Life begins after coffee
And ends with coffee


xoxo,




your worst nightmare

Is It True? The Way I Love You?


Dear diary,


I just love you. I just do.
I love you not the way people look at you or what people do like you.
I just love you. Don't ask me why. I don't even know why. I just do.
I like whats on you.
I like your friendly side.
I like your positive side, which everyone can see.
I like the way you talk.
I like the way you make some jokes.
I like your negative side, your bad side, your bad habits.
I just like it. Even sometimes its make me mad. But you just can make it better. Better with your own way.


That's why i get jealous when someone (not your family) said that they know you better than me. They pretend to be your diary, which knows every single part stories of you. 
Sometimes, i want to ask em, Are you there when he needs you? Are you there when he had a bad day? Are you there when he get upset of something or some people ignore him? Are you there even in his birthday? Are you even pray for him? 
If you don't, please just be quite. 
Please don't do that. 
Be just his mates not more.
Cause you don't know what its like, cause you weren't there.
Please, appreciate me whom there when he need.

Cause i'm still here, waiting, to catch you if you fall.
I don't know why i care so much, when i shouldn't care at all.

I am sorry to get jealous what should i not.
I just don't know why.
I just do. Even i never told it.


Please don't get mad with the way i love you.
I know its different.
Maybe its weird.
But is it wrong?
But love is neither true or false. Love is love. That's all i know.


xoxo,



your worst nightmare


Apache camp & Cafe Sawah


Belakang ini, lagi marak-maraknya photographer dadakan. Lagi banyak-banyaknya yg suka berfoto-foto, lomba majang foto terbagusnya di instagram. Aku ngga mau ketinggalan dong. Jadi aku juga ikutan hunting tempat foto yg lagi hits sekarang, kalau kata anak jaman sekarang (emang aku anak jaman kapan?) sih #explore hidden paradise.

Nah weekend kemaren aku, mama, kakak, adek dan someone ke dua tempat yg lagi kekinian banget nih. Nama tempat yg pertama Apache Camp dan yg kedua namanya Cafe Sawah. 
Udah planning dari beberapa hari kemaren sih, biar semua pada mengosongkan jadwal gitu. Kita kesana pagi-pagi takut ujan sih ceritanya. Jadi jam 7 pagi udah pada siap-siap dan dandan, tapi tetep aja yaa berangkatnya jam 10 (namanya juga cewe siap-siapnya mah lamaa bangeet).

Di jalan nih pada belum sarapan kan, tadinya sih mau sarapan dulu tapi kata mama "ntaran aja abis foto-foto dulu, kalau makan sekarang ntar makeup nya udah pada luntur". Yup, mama adalah orang penggerak adanya weekend hunting foto ini. Mama juga mau eksis dong yaa. Jadilah kita cuman mampir minimarket buat beli roti aja

Sekitar 30 menitan lagi, sampailah kita di tempat pertama "Apache Camp". Kata bapaknya sih sebenernya ini mau dibuat semacam villa gitu, jadi ini masih tahap proses pembangunan. Dan yaa emang bener disana ada beberapa bapak-bapak yg lagi motong-motong kayu gitu. Nah mama jadi sasaran promosinya si bapak ini deh. Mama ditunjukin isi tent-nya, dijelasin harga-harganya per malem berapa, dijelasin tempat-tempatnya, dll.

Tapi emang bener sih tempatnya itu sejuk banget, pemandangan masih berasa hutan, pohon-pohon semua, rerumputan dan fotonya udah kyk tumblr-tumblr. Begitu dateng kita udah langsung ambil pose dong, udah pada foto-foto sana sini. 





Puas berfoto-foto kita pindah tempat dan karna emang lagi hujan juga. Kita ke Cafe Sawah namanya, tempatnya agak nyempil sih, karna kan emang di tengah sawah gitu. Jalannya juga cuma bisa lewat maksimal satu mobil, jadi kalau ada mobil dari lawan arah mesti gantian. Judulnya sih 'cafe' ya, tempatnya aja mungkin yaa yg bisa dibilang cafe, tapi coffee shop nya bisa lebih dibilang warung kali yaa. Alhasil, kita kesana cuman buat foto dan ngga pesen sama sekali hahaha

Ternyata ada benarnya jalan-jalan explore sana-sini itu bisa bikin refresh your mind. Apalagi kalau sama orang-orang yg berarti di hidup kalian. Dari sini fer bisa simpulakan satu hal, boleh mengabadikan moment tapi tidak semua waktunya dihabiskan untuk itu, nikmatilah momentnya, moment tidak datang dua kali. See you!




xoxo,



your worst nightmare

Dan tiba-tiba kau datang


Dear diary,

Dan tiba-tiba kau datang

Setelah lulus sekolah menengah atas, fer melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Sayangnya, fer tidak benar-benar belajar dengan serius dan juga kurang doa. Fer terlalu terlena dan teralihkan dunianya oleh seseorang di masa lalu. Hingga lupa untuk meneruskan bermimpi. Saat di SMA, fer terlalu asik dengan kehidupan di SMA yg memang benar kata orang, saat itu adalah saat-saat yg menyenangkan, indah, penuh haru biru, penuh suka cita duka, beberapa kenakalan, kejahilan, pertemanan erat, kisah kasihnya yg membuat melayang-layang dan hal-hal sulit terlupakan lainnya. Sehingga begitu ujian masuk universitas sudah di depan mata, barulah fer tersadar, tapi sudah sangat terlambat. Yup! bisa ditebak, fer tidak bisa masuk jurusan yg sudah diimpikan. Tetapi, Allah Maha Pengampun, fer masih diterima di universitas ternama walau hanya di diploma nya. Fer masih bersyukur, Alhamdulilah.

Begitu memasuki kehidupan perkuliahan -yg memang benar kata orang kalau sangat berbeda dari kehidupan sekolah-, fer banyak tidak tau-nya tentang mata kuliah di semester 1, jadi yaa sering mengerjakan tugas bareng temen-temen.


someone who make me have fallen into that feeling again

Dan, one of them memandang fer berbeda. Setiap bertemu fer selalu dibilang beda dari kebanyak teman perempuannya. Disaat yg lain suka menikmati milkshake, fer lebih suka STMJ (Susu Telor Madu Jahe) dan kopi. Disaat yg lain lebih memilih mendengarkan lagu-lagu oppa-oppa Korea, saat itu fer sedang senang menikmati lagu-lagu bergenre ska, yg memang notabene enak untuk didengarkan saat mengerjakan sesuatu pekerjaan -untuk pembangkit semangat-. Disaat yg lain lebih suka hangout di mall, fer lebih memilih untuk menghabiskan waktu di tempat gym -yg kebetulan dia sedang ingin hidup sehat untuk mengimbangi aktivitas merokoknya-. Dan begitu banyak kebiasaan fer yg dilihatnya berbeda dan padahal fer menganggap apa yg fer kerjakan adalah hal yg sangat wajar.


Kopi memang pahit tapi selalu bisa dinikmati

Kebetulan, memang sudah passionnya untuk masuk di jurusan ini jadi dia bisa dibilang 'bisa'  disini. Jadi banyak teman-teman yg suka minta tolong ke dia, termasuk fer. Mulailah ke-intensif-an kita untuk bertemu, mulai dari sekedar minta tolong kerjakan tugas, sharing kesukaan dan hobi, minta temani gym, minta temani makan, minta antar jemput, hingga sering jalan bareng.

Dari situ fer sedikit lebih mengenal dia. Pelan-pelan fer merasa ada rasa nyaman disana. Yup! akhirnya kita pun memutuskan untuk berkomitmen. Di awal-awal fer hanya merasa nyaman saja. Lama-lama mulailah keluar beberapa sifatnya yg lain dan fer bisa menerima itu semua. Fer bisa menerima walau dia berbeda dengan apa yg diimpikan fer. Berwajah manis, sedikit berlesung pipit, berkulit sawo matang (identik orang Jawa), bersikap ramah, humoris, easy going, berlogat medok-nya yg justru buat fer jadi suka dengan apa-apa yg ada di dalam dirinya itu. Yg membuat fer sadar kalau sayang itu tidak bisa ditentukan, tidak bisa dilihat dari fisik, tidak bisa diungkapkan, tidak bisa hanya dengan kata. 

Sadar kalau pacar impian itu tidak melulu yg berwajah ganteng -cukup enak dipandang dan rapih-, berkulit putih -yg penting bersih dan sehat-, pintar -yg penting satu visi misi dan bisa diajak ngobrol serius-, cool dan keren -yg penting bisa membuat nyaman dengan candaannya dan bisa membawa suasana-.



Mulailah fer sadar kalau rasa ini sudah bukan hanya rasa sekedar nyaman, rasa dimana dulu pernah ada dan justru terkhianati yg menjadi trauma. Walau mungkin dia bahkan tidak tau kalau fer menyimpan rasa yg sebegitu dalamnya, karna memang fer bahkan dia tidak pernah saling mengungkapkan, cukup memendam dan didoakan. Semoga untuk yg kali ini bisa dijaganya hingga nanti, hingga kita berjumpa lagi di kehidupan selanjutnya, di kehidupan yg lebih tinggi, kehidupan yg lebih lama dan nyata di surga nanti. Aamiin





xoxo,



your worst nightmare